Layaknya bayi yang baru dilahirkan, waktu akan memaksanya berubah menjadi sosok manusia yang hari demi hari akan mengalami perubahan. Baik perubahan secara fisik maupun psikis. Tidak ada satu orang pun yang bisa menghindari perubahan- perubahan itu. Terlepas apa kah nantinya perubahan itu akan ke arah yang lebih baik atau justru sebaliknya. Tapi kita masih bisa menentukan ke arah mana perubahan itu akan terjadi. Ibarat sebuah mobil kamu lah yang memegang kendali kearah mana mobil itu akan berhenti.
Aku menulis ini karena secara tiba- tiba aku rindu masa yang telah dihabiskan beberapa tahun silam, lebih tepatnya masa dimana aku menjadi seorang siswi salah satu Sekolah Menengah Atas. Masa SMA ku salah satu masa ‘hebat’ diantara masa- masa yang lain. Disana aku menemukan sahabat, musuh, pacar, teman, kebencian, cinta, kemunafikan, dan semuanya terbungkus rapi didalam satu folder bernama “drama”.
Haaaaaahhhh aku rindu mengenakan seragam putih abu- abu ini
|
foto yang diambil ketika ada di tingkat ketiga, didepan kelas XII IPA 2. jangan tanya siapa yang dibelakang :) |
Aku rindu dimana satu sama lain tidak ada perbedaan, semuanya menggunakan seragam yang sama. Hanya satu yang membedakan, apakah kamu termasuk salah satu murid yang dapat mengambil perhatian senior atau bukan. Di SMA, kalau bisa kenal atau dekat dengan senior bisa menjadi bahan pembicaraan satu sekolah. Terlebih jika kamu adalah junior tingkat pertama yang baru saja memasuki sekolah. Masa MOS adalah masa dimana para senior mencari junior yang menurut mereka menarik dan bisa dijadikan kekasih atau bahkan hanya sekadar dekat. Masa dimana para junior pun sebisa mungkin mencari perhatian dari para senior, maklum namanya juga “ABG”. Siapa yang tidak excited ketika harus melepaskan seragam putih biru dan berganti dengan putih abu- abu, kala itu pun aku berfikiran akan merasakan masa yang jauh lebih seru dibandingkan dengan masa putih biru ku. Dan nyatanya, memang benar adanya. Di fase ini, kebanyakan akan mencoba mencari jati diri nya. Akan mencoba segala sesuatu hal yang baru, akan bertemu dengan orang- orang baru lagi, dan tentunya akan menciptakan ‘kisah’ yang baru. Setelah masa MOS, pastinya akan ada yang namanya ‘geng’ dalam satu kelas. Dan hanya mereka yang popular yang ‘geng’ nya akan menjadi pusat perhatian seisi sekolah.
Kala SMA, aku bukan termasuk anak yang popular disekolah. Teman satu angkatan pun mungkin tidak banyak yang mengenal ku, dan mungkin mereka hanya tau wajah ku tanpa tau nama ku. Di tingkat pertama, aku mencoba menenggelam kan diri dalam Organisasi Intra Sekolah. Aku sering melihat di tayangan film- film jika menjadi anggota osis sepertinya nilai plus di masa SMA, tapi ketika aku masuk kedalamnya tidak ada yang berbeda, semuanya sama saja. Hanya saja, lingkup pertemanan semakin bertambah. Bahkan, bisa kenal dengan para senior maupun alumni. Tidak dipungkiri, aku pun menemukan cinta ketika aku menjadi salah satu anggota osis. Menjadi salah satu anggota osis pun membuat diri mau tidak mau terlibat dalam kegiatan sekolah. Ini salah satu kegiatan sekolah yang sempat aku ikuti, karna ketika di tingkat kedua aku memutuskan untuk keluar dari keanggotaan.
|
foto ketika MOS buat para junior, semacam peresmian hari pertama MOS dimulai dengan pelepasan balon ke udara |
Ditingkat kedua, aku menemukan teman yang sesungguhnya. Menemukan mana teman yang munafik mana yang bukan. Menemukan mana yang benar cinta mana yang hanya sekadar suka. Mengalami yang namanya susah mempertahankan pertemanan ketika harus dipisahkan atas nama jurusan. Tingkat kedua, semuanya akan terpisah. Ada yang masuk jurusan IPA, atau IPS. Keduanya sama saja, punya nilai lebih masing- masing dibidangnya. Sayangnya, stigma yang melekat anak IPA lebih segalanya dari anak IPS, membuat ada sedikit jarak diantara keduanya. Sekolah ku mungkin termasuk kedalamnya, yang memang antara anak IPA, dan IPS tidak pernah bisa menyatu. Terlepas dari semua itu, kita sama. Aku punya beberapa teman yang berbeda jurusan dengan ku tapi kita masih bisa berteman seperti ditingkat pertama. Karna, disini lah pertemanan mu di uji. Apakah kamu benar menganggap mereka teman atau hanya sekadar kenalan yang ketika berpisah ditengah jalan akan melambaikan tangan. ini foto beberapa teman- ku yang sampai hari ini kita masih berhubungan baik.
|
foto ini dipinggir jalan ketika mau memberika surprise di hari ulangtahun Anin. yang mengenakan jilbab Ashila, sebelahnya Dwina, dan terakhir Lucyana |
|
foto ini ketika perayaan ulangtahuun ketua kelas, yang berjilbab Nurul dan yang tidak Nurul Isti. aku berfoto diapit oleh duo Nurul |
|
foto ini diambil ketika menjenguk Ibu dari Kartika di RS. Gatot Subroto. Sebelah Ashila, dia adalah Anin. |
|
dan ini, foto ketika perayaan ulangtahun Astria yang mengenakan cardigan. Sebelah kanan Astria itu Didi, kemudian Siti dan di sisi lain dia Risya. Mereka teman dekat pertama ku di SMA |
Masuk pada tingkat ketiga, tahun terakhir menikmati masa putih abu- abu. Masa dimana semua nya campur aduk jadi satu. Senang, sedih, takut, bingung semuanya dirasakan. Senang karna akhirnya akan terlepas dari pakaian seragam yang selalu dikenakan selama 3 tahun, dan akan memulai lagi lembaran baru di tempat baru tanpa harus mengenakan yang namanya seragam. Sedih karna artinya akan terpisah dengan mereka yang selalu bertemu di bawah atap yang sama, di gedung tua. Takut apakah akan lulus atau tidak, lantas setelah lulus kemana akan melanjutkan pendidikan. Apakah bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negri atau swasta. Hari yang dilalui pun akan terasa lebih berat dibandingkat tingkat sebelumnya, karna ditingkat inilah semua nya akan segera dimulai. Tingkat ketiga memang tingkat terakhir di masa SMA, tapi bukan lah akhir dari masa perubahan melainkan awal dari semuanya. karna setelah lulus dari tingkat ketiga, kamu bukan lagi anak kecil yang ketika mau makan harus disediakan terlebih dahulu, kamu harus menyediakannya sendiri. Kamu akan mengerti dunia luar sesungguhnya setelah lulus. Tingkat ketiga, masa dimana tidak ada lagi jarak antara IPA maupun IPS. Kami menyatu, karna tujuan kami sama “LULUS”. Ini foto diambil untuk foto angkatan di Buku tahunan sekolah.
|
foto ini melambangkan angkatan ku kala itu, angkatan 20. |
Aku bersyukur karna masa SMA ku disekelilingi dengan orang- orang yang hebat, orang- orang yang memang membawa pengaruh baik bukan sebaliknya. Rasa ingin tau yang besar pada masa itu, untungnya tidak membawa diri menjadi orang yang buruk. Karna, setidaknya teman mu berpengaruh terhadap siapa kamu nantinya.
Buat kamu yang sekarang sedang menjalani masa putih abu- abu, masa penuh drama, nikmatilah semua itu. Karna, kehidupan setelah nya tidak semenyenangkan yang dibayangkan. Dan ketika kamu rindu masa itu, kamu hanya bisa mengenangnya tanpa bisa mengulanginya kembali.
Buat kalian yang masih tetap berada disisi hingga hari ini, aku tidak pernah menyesal dipertemukan oleh kalian. I Love You, Guys!